Hartono sudah dua puluh tahun berkecimpung di perusahaan yang berdiri sejak sembilan belas lima puluhan ini. Di tahun dua ribu delapan, Hartono dipercaya untuk memimpin teh sepeda balap di Solo.
Hartono yang tak memiliki modal terpaksa menjual satu-satunya harta kepunyaannya. Dari modal tersebut, dirinya membuktikan mampu menjual teh sepeda balap hanya dalam waktu tiga jam.
Setelah mendapat kepercayaan pemilik, Hartono berhasil mengembangkan pasar produk hingga ke Jogja, Semarang, Madiun, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo.
Salah satu cara jitunya adalah hadir di event baik skala kecil, maupun besar. Hartono juga membangun kedekatan dengan masyarakat, melalui kegiatan sosial.
“dapat kepercayaan dari pabrik yaitu ownernya. Lalu saya tidak punya modal, cuman sepeda motor legendaris itu, dan itupun masih nyicil. Akhirnya motor itu saya gadaikan 3 juta, saya transfer ke pabrik dan saya dapat barangnya. Saya putarkan allhamdulillah 3 jam habis. Saya semakin semangat memasarkan itu di Solo raya”. Ujar Hartono, pengusaha teh asal Solo.
Sikap pantang menyerah Hartono sudah membuahkan hasilnya. Kini teh sepeda balap menjadi salah satu brand teh terlaris di wilayah Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Rizki Budi Pratama, RBTV.