Pemkot Yogyakarta telah menyerahkan pengolahan 20 ton sampah setiap harinya ke pihak swasta. Selain itu, pemkot Jogja juga memanfaatkan TPS3R Nitikan untuk mengatasi sampah.
Pejabat walikota Singgih Raharjo menyampaikan, untuk pengelolaan sampah saat ini memanfaatkan TPS3R Nitikan. Setiap harinya, ada 60-70 ton sampah yang di olah, dari sekitar 200 ton sampah yang di hasilkan wilayah kota Jogja. Kerja sama dengan swasta dan operasional TPS3R Nitikan, ternyata belum mampu merampukan masalah sampah.
Oleh karena itu, pemkot Jogja masih merampung TPS3 Kraton dan TPS3R Karangmiri. Masing-masing masih dalam tahap finishing dan pembangunan. Nantinya jika sudah selesai di bangunan dan mulai operasional, sejumlah fasilitas tersebut dapat mengolah sampah 40 ton dan 30 ton.
“Kerjasama dengan daerah lain juga telah kami lakukan, untuk mencari solusi yang belum kami kelola di tempat kami. Kemitraan dengan swasta juga terus kami lakukan dan output dari hasil juga sudah kami tandatangani Kerjasama dengan PTSPI dan sebagainya. Hal ini sudah berproses dengan beberapa kali pengiriman.” Ungkap Singgih Raharjo, Walikota Yogyakarta
Pemkot saat ini belum bisa mengelola sampah secara mandiri meski program desentralisasi pengelolaan sampah pasca di tutupnya TPST Piyungan di berlakukan mulai April 2024 ini. Hal ini membuat peningkatan sampah setelah lebaran makin bertambah hingga berton-ton. Kabupaten Bantul dan Sleman saat ini sudah memiliki tempat pengolahan sampah melalui program Refuse Derived Fuel (RDF).
Rinamaulana, RBTV.