Masalah stunting masih menjadi salah satu prioritas, yang ingin diselesaikan pemkot Surakarta. Pemkot pun bertemu warga dalam rembug stunting, di seluruh kecamatan yaitu Jebres, Banjarsari, pasar Kliwon, Laweyan dan Serengan.

Wakil wali kota Surakarta Teguh Prakosa, memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Ini merupakan upaya, untuk mewujudkan Solo tanpa stunting atau zero stunting.

Salah satu program adalah dahsat, atau program dapur sehat. Program ini berfungsi untuk penguatan pangan bagi warga stunting.

“kita sudah kerja sama dengan pihak ke tiga, tentang penyedia . harapannya yang umur 6 bulan sampai satu tahun ini, ada asupan gizi selama 3 bulan maka dia akan terbebas dari stunting. Nilainya 670 sekian untuk kota Surakarta”. Ujar Teguh Prakosa, wakil wali kota Surakarta.

Data menunjukkan per februari lalu, terdapat seribu lima puluh orang anak stunting di Solo. Sementara untuk rawan stunting berjumlah tiga ribu.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *