Tradisi lebaran ketupat merupakan salah satu perayaan yang di tunggu-tunggu oleh umat
muslim. Perayaan ini biasanya digelar satu minggu setelah hari raya idul fitri, dan di laksanakan
oleh sebagian besar umat islam di Pulau Jawa. Salah satu daerah yang masih rutin merayakan
tradisi ini adalah Desa Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.


Mayarakat Desa Trucuk menyebut perayaan lebaran ketupat dengan sebutan “Kondangan Kupat”
yang di gelar pada Rabu (17/4/2024) di rumah Bapak RT Tunggul Purnomo, salah satu tokoh
masyarakat yang telah lama menjaga keberlangsungan tradisi ini.


Bapak Tunggul Purnomo mengungkapkan bahwa tujuan masyarakat masih melestarikan
kondangan kupat ini adalah untuk memperkuat hubungan sosial dan keagamaan.
“Ya dengan adanya kondangan (ketupat) ini, selain untuk memperingati bulan syawal juga
bertujuan agar masyarakat desa tidak melupakan tradisi dan tetap menjaga hubungan silaturahmi
antarwarga. Apalagi tradisi ini sudah turun temurun,” ujarnya.


Masyarakat Desa Trucuk menyambut antusias acara ini, mereka beramai-ramai membuat ketupat
dari janur dan memasak hidangan pendampingnya, seperti opor ayam, sambal goreng, sayur
pepaya dan lain-lain.


“Ini saya masak ketupat 20 biji, dan lauknya opor ayam sama sambal goreng. Kebetulan satu
keluarga suka makan ketupat semua, jadi buat banyak,” ujar Ibu Dwi salah satu warga Desa Trucuk
yang ikut merayakan kondangan ketupat.


Semoga tradisi ini dapat terus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Desa Trucuk dan
menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya lokal mereka.

Garnis Linggaris Pangesti, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *