Tempat pembuangan sampah di pasar Wates, terindikasi di gunakan oleh masyarakat setempat, atau oknum yang tidak bertanggung jawab, untuk membuang sampah rumah tangga, di tempat tersebut. Dinas terkait menghimbau, unntuk berlangganan sampah, pada kelompok masyarakat masing-masing.
Dinas pekerjaan umum perumahan dan kawasan permukiman Kulon Progo, atau DPUKP, mendapati adanya sampah rumah tangga di tempat pembuangan di pasar Wates.
Pasalnya, sampah-sampah yang ada di pasar Wates, seharusnya di gunakan untuk para pedagang pasar tersebut dalam mengolah limbah daganganya. Namun pada kenyataannya banyak warga sekitar atau oknum yang sengaja membuang sampah rumah tangga di tempat pembuangan pasar Wates.
Menurut Budi Purwanta, kepala UPT sampah air limbah dan pertamanan DPUKP Kulon Progo, sampah di pasar Wates yang terindikasi sampah rumah tangga. Terbukti dengan jelas bahwa di temukan plastik pembungkus orderan online, yang tertulis alamat Kulon Progo.
“Kresek-kresek yang besar, setelah kami cek ternyata banyak dari plastik hasil pembelian online, karena terdapat keterangan dan alamat pada plastik tersebut. Jadi, kami sudah tahu siapa yang membuang sampah secara liar. Para oknum tidak sadar jika jejak mereka terlihat jelas.” Ungkap Budi Purwanta, kepala UPT sampah air limbah dan pertamanan DPUPKP Kulon Progo
Sampah pasar seharusnya berupa plastik-plastik, limbah sayur dan buah, maupun limbah hewani yang bersifat mentah. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat maupun oknum yang masih membuang sampah tidak pada tempat, untuk berlangganan sampah kelompok masyarakatnya masing-masing.
“Kami menghimbau terutama yang sudah dalam jangkauan kelompok masyarakat pengelola sampah untuk berlangganan sampah ke kelompok masyarakat ke pengelola sampah yang ada. Jika belum, kami juga tahu diri pengurus di Kulon Progo belum di fasilitasi secara holistik. Yang jelas sebisa mungkin di kurangi dan yang bisa di kelola kembali kalau bisa di kelola sendiri. Contohnya seperti kertas kalau di kumpulkan bisa di jual, hanya butuh di kurangi saja.” Ungkap lanjut Budi Bagas, RBTV.