
Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkap El nino Berdampak pada Mundurnya masa Tanam dan akan menyebabkan keterlambatan masa Panen . Hal ini menyebabkan Stok Beras di Level Petani dan Distributor akan mengalami Penyusutan dan Lebih Rendah dibandingkan pada Kondisi Normal .
Akibatnya , di Satu sisi Harga Beras Mengalami Kenaikan dan di sisi lainnya daya beli masyarakat mengalami penurunan. Karena itu diperlukan berbagai Upaya untuk Meningkatkan Daya Beli Masyarakat .
Upaya Meningkatkan Daya Beli Masyarakat ini dapat dilakukan memberkan subsidi kepada Masyarakat baik berupa operasi pasar dan lainnya . Tanpa adanya Operasi Pasar dan sebagainya, Harg Beras akan melejit Tinggi .
“ Tetapi kalau tida Kita lakukan Oprasi Pasar BBM dan SPAB Harga Bisa melaju Lebih Tinggi lagi itu yang Pertama , yang ke 2 targrt Pemberian Bantuan tadi Atau Subsidi BBM DBM ini kan Lebih ke masyarakat yang Ke bawah atau pasti Rendah seperti itu ,bukan keoada Masyarkat yang Menengah Ke atas ,Jadi kita Harapkan Dalam diri Masyarakat dari Tengah kenaikan Harga atau Tingginya harga itu bisa di kurangi dengan Adanya Bantuan karna Pada Dasar nya Harga-Harga yang di Sampaikan oleh Otoritas Itu di Bawah Harga Pasar karna ada Subsidi “ jelas : IBRAHIM ( KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA DIY)
Harga Beras di Daerah Istimewa Yogyakarta Hingga saat ini masih pada kisaran 15 hingga 16 Ribu Rupiah per Kilogram , atau masih di atas harga Eceran Tertinggi .
Harga yang Belum Turun , Sekarang Ditimpali dengan Naiknya Harga berbagai Kebutuhan pokon lainnya diantaranya Telur ayam ,Daging Ayam , dan Sejumlah Komoditas Pertanian lainnya ,
AGUNG RISTIONO RBTV .