Minimnya hasil panen padi menjadi salah satu penyebab naiknya harga gabah dan beras yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Data dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman menunjukkan, per hektar lahan sawah baru menghasilkan kurang dari 4 ton. Hal ini sangat jauh dibandingkan pada kondisi tanpa anomali cuaca, yang dapat menghasilkan hingga 6 ton per hektar.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Supramono menyampaikan, saat ini produktivitas lahan pertanian padi sangat rendah.
“Kemarin saat terjadi panas hujan-panas hujan, rata-rata pertanian terkena banyak hama. Seperti cabai terkena patek, pertumbuhannya tidak bagus, dan oltikurtural banyak daunnya yang kuning. Jadi perjuangan petani di musim panas hujan-panas hujan memang berat,” ujar Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Supramono.
Pihak Kementrian Pertanian dan juga dinas terkait telah mendorong petani untuk menanam jagung dan kedelai. Namun demikian petani berpikir ulang untuk menanam komoditas tersebut karena harga jual saat panen yang kurang menguntungkan.
“Kemarin sempat kemarau, sempat baik sedikit tapi untuk rata-rata secara umum setahun gitu masih kurang,” imbuh Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Supramono.
Dalam beberapa kesempatan, PEMKAB Sleman terus menggencarkan pasar murah untuk membantu warga membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Kadir, RBTV.