Meski kesempatan pindah tempat memilih sudah dibuka sejak juni tahun lalu, namun kebanyakan mahasiswa baru mendatangi K-P-U pada hari terakhir. Akibatnya terjadi antrean yang cukup panjang.
Kebanyakan yang mengurus pindah tempat memilih ini adalah kalangan mahasiswa dari luar D-I-Y yang tinggal atau tengah belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk mengurus pindah tempat memilih mereka mengaku tidak mengalami kesulitan.
“Saya pindah tps untuk mengurus pindah menjadi pemilih tambahan di sleman desa dari padang panjang sumatra barat karna sekarang kita lagi kuliah tidak berkesempatan pulang waktu pemilih kita harus pengurus pindah biar bisa ikut milih”jelas Quinta ( mahasiswa asal sumatera barat)
“jadi kita pindah tps sumatera barat ke DIY biar bisa pilih disini karna tidak bisa pulang”jelas Devinta mahasiswa asal sumatera barat)
Karena banyaknya yang masuk di kabupaten Sleman, akan menggunakan T-P-S yang belum tentu berada di dekat mereka tinggal. Hal itu menyesuaikan dengan cadangan surat suara di tiap-tiap T-P-S. Masing-masing T-P-S hanya mendapat cadangan surat suara sebanyak dua persen dari jumlah pemilih yang terdaftar di D-P-T
“Harus dia harus mengurus DPTB ini sejak tanggal itu kita 2023 kemarin itu mereka tidak mengurus padahal kita sudah melakukan sosialisasi di perbagai kampus dan kalangan masyarakat mereka tidak segera mengurus akhirnya terjadilah hari h ini mendekati mau habis ini H -30 Khususnya kategori H -30nya menjadi tumpukan di KPU untuk mengurus”jelas Arif setiawan (ketua divisi perencanaan,data dan informasi KPU kabupaten sleman)
Hingga hari senin siang, warga yang mengajukan pindah pemilih ke wilayah Sleman sudah hampir 14 ribu orang. Layanan pindah ini sendiri ditutup pada hari senin malam jam 11 lebih 59 menit.
WIDI RBTV