Menari atau berlatih tari bisa menjadi pilihan bagi mereka yang sudah berusia diatas 40 tahun. Pola yang harus dihafalkan saat menari, memaksa otak untuk terus aktif mengingat hingga mampu mengimbangi gerakan anggota seluruh tubuh. Menurut salah satu pelatih tari, M Lusiana, menari membantu menstimulasi otak karena melibatkan rasa dan juga mengaktifkan otak. Ditemui di GOR Condongcatur Sleman, Nana juga mengungkapkan bahwa menari jenis apapun akan mengurangi demensia dan menjadikan tubuh lebih sehat.
M Lusiana, Pelatih tari mengatakan, “nari itu kan tidak hanya rasa, tetapi otak juga bisa bergerak, itu mengurangi demensia, karena pernah saya ngobrol dengan seorang dokter, karena ibu saya itu demensia, salah satu cara mengurangi demensia selain olahraga ialah dengan menari. Jadi menari apapun sebenarnya itu membantu kita untuk memperlambat demensia, selain itu kita pasti sehat secara badan, secara lahir batin, karena waktu menari sesusah apapun dari rumah, begitu menari itu pasti hilang. Tidak ada menari terus kita akan terbawa kesusahan kesedihan kita.”
Dengan berlatih tari satu minggu dua kali, ditengah aktifitas harian yang lain, menurutnya sudah cukup untuk menjaga kebugaran tubuh dan keaktifan otak. Salah satu peserta latihan tari, Eni mengungkapkan latihan menari berbeda dengan berlatih kegiatan seperti senam. Hal ini dikarenakan dalam gerakan tari, sangat sedikit pengulangan sehingga harus menghafal dan mengingat setiap gerakan.
Eni, Peserta latihan tari mengatakan, “lebih sulit tari klasik, tari kreasi itu lebih sulit, karena dia itu nggak pakai pengulangan, jadi dari awal sampai akhir itu gerakannya berbeda semuanya, jadi kita bener-bener harus yang ngapalin.”
Berbagai kegiatan positif perlu diikuti bagi mereka yang berusia diatas empat puluh tahun. Selain kebutuhan untuk bersosialisasi , berbagai latihan baik tari maupun senam akan membantu tubuh tetap bugar dan mengurangi penurunan daya ingat.
WIDI, RBTV.