Sumber: glamour.com
Kehidupan masa remaja setiap orang pasti berbeda. Ada yang setiap hari berkutat dengan berbagai buku pelajaran, mengikuti kelas balet, bergabung dengan klub bahasa asing, klub olahraga, dan ada juga yang berkemah dan bermain bersama teman-teman di akhir pekan. Terkadang bagi sebagian orang masa remaja terasa sangat monoton dan membosankan. Namun sebaliknya beberapa orang menganggap masa remaja merupakan masa yang paling mengasyikkan.
Hal tersebut juga berlaku pada Lara Jean, seorang remaja keturunan Korea di mana ia adalah remaja yang pendiam serta tak ingin menjadi sorotan. Ia juga tidak memiliki banyak teman. Meskipun kehidupan sekolahnya terdengar sangat membosankan, ia memiliki keluarga yang saling menyayangi. Sampai pada suatu ketika ia mulai merasa kesepian saat Margot, kakaknya pergi ke sebuah perguruan tinggi di Skotlandia.
Lara Jean rupanya adalah seorang remaja yang memiliki imanjinasi yang unik bahkan sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia memiliki kehidupannya sendiri dan tidak ada yang tahu apa itu. Sampai pada suatu saat rahasia yang ia simpan rapat-rapat mendadak bertebaran. Surat cinta yang telah ia tulis hilang entah ke mana. Ia masih tak mengetahui dan menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Hingga pada suatu hari yang cerah, Petter teman Lara saat sekolah menengah mendadak mengatakan bahwa ia menerima sepucuk surat cinta dari Lara. Situasi sangat kacau dan Lara merasa bingung, sesaat kemudian muncul berbagai hal mengejutkan secara bersamaan. Apakah hidup Lara yang membosankan akan berubah begitu saja?
Dilansir dari kompas.com, film To All the Boys I’ve Loved Before merupakan salah satu film dari trilogi dengan judul yang hampir sama. Film yang rilis pada tahun 2018 ini memiliki alur cerita yang unik dan segar. Menyajikan kisah romansa remaja yang ringan dan serangkaian konflik antar tokoh. Film ini mengupas tuntas kepribadian seorang remaja yang labil, mudah cemas, dan cenderung kurang jujur baik terhadap diri sendiri, pasangan, maupun keluarga. Namun meskipun mengalami serangkaian konflik batin yang melelahkan dan membuat penonton gemas karena interaksi antar pasangan baru yang penuh permasalahan, berbagai pesan moral dapat kita temukan dalam film ini. Salah satunya yaitu kejujuran dan keterbukaan. Kejujuran adalah kunci dalam sebuah hubungan baik pertemanan, keluarga, dan percintaan.
Film ini mendapatkan rating 7/10 dari penulis karena alurnya yang unik, seru, dan ringan. Cerita dalam film ini juga tidak bertele-tele dan lambat sehingga tidak terasa membosankan. Namun seperti kisah percintaan remaja pada umumnya, terdapat beberapa adegan yang cenderung klise dan mudah ditebak. Bagi kalian yang ingin mengisi akhir pekan setalah penat menjalani kehidupan, film ini sangat cocok karena tidak mengandung hal-hal berat yang memerlukan teori dan harus berpikir secara mendalam seperti film misteri.