Yogyakarta – Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta meluncurkan program anting-anting emas atau alat ukur dan timbang penting untuk penanganan stunting. Program ini diluncurkan untuk memberikan jaminan ketepatan dalam pengukuran berat badan maupun tinggi badan bayi atau anak.
Peluncuran anting-anting emas diinisiasi oleh DISPERINDAG Sleman melalui UPTD Metrologi Legal Sleman dan dilakukan oleh wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Balai Kalurahan Pandowoharjo Sleman.
Kepala DISPERINDAG Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih Mengatakan kegiatan ini untuk menjamin dan mamastikan alat ukur khususnya alat ukur tinggi badan dan alat timbang di sejumlah posyandu di Sleman dalam kondisi sudah benar dan akurat.
Kepala DISPERINDAG Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, “bayi stunting itu salah satu tolok ukurnya adalah tinggi dan berat badan, bayi itu ketika ditimbang kan gak kayak kita naik turun 1 kg tapi 1 ons atau gram namun jika timbangan ini tidak akurat missal selilih ½ kg ini bisa saja bayi yang harus di stunting tidak terdeteksi dan bayi yang tidak stunting tidak stunting karena ketidakakuratan timbangan dan alat ukur tinggi bayi.
Ditambahkan keakuratan alat ukur ini penting untuk memastikan hasil pemantauan yang akurat. Untuk itu alat ukur ditera ulang pada tahun 2023. Pelayanan Tera atau Tera Ulang Posyandu di wilayah Kabupaten Sleman menargetkan melayani dua Kapenawon yakni Kapenawon Sleman dan Kapenawon Mlati.
Data sementara UTTP Posyandu di lima Kalurahan yang sudah masuk 186 unit dan 41 dinyatakan rusak. Sementara itu Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menyampaikan kegiatan ini merupakan komitmen dan sesungguhan Pemkab Sleman dalam mengurangi Stunting di Sleman.
Menurut Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, ditempat kejadian mengatakan bahwa, “makanya dengan adanya Tera ini setiap alat ukur yang kita gunakan ini untuk menimbang bayi ini akan valid, sehingga ini akan mempengaruhi nanti data daripada progress kondisi anak ini pasti data terkait stunting wilayah Sleman ini”.
Kadir
RBTV