Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, menyampaikan bahwa kasus penyakit Leptospirosis di Kota Yogyakarta tahun ini mengalami peningkatan. Sampai Oktober 2023, kasus Leptospirosis Di Kota Yogyakarta sudah melampaui temuan kasus pada tahun kemarin. Per Oktober 2023 sudah ditemukan 22 kasus Leptospirosis di Kota Yogya, Sedangkan tahun 2022 kemarin, ditemukan kasus Leptospirosis sebanyak 16 kasus dengan 2 pasien di antaranya meninggal dunia.

Rata-rata masyarakat yang tertular Leptospirosis karena mereka kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Pemilik rumah yang menderita Leptospirosis ini, Dekat dengan sawah, banyak beraktivitas mengolah sampah ataupun jarang memperhatikan kebersihan genangan air. Ada sejumlah ciri saat seorang terkena penyakit Leptospirosis, mulai dari sakit kepala, suhu tubuh tinggi, nyeri otot, badan menjadi lemas, serta mata memerah. Warga yang mengalami hal itu bisa langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis dengan cepat.


State Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menyampaikan “ Biasanya memang ini lebih ke kebersihan lingkungan, sehingga memang ada banyak. Jadinya memang masalah sampah, ini dari tikus. Harapannya kebersihan lingkungan rumah dan kebersihan diri itu yang diutamakan. Kalau untuk penanganan, kami juga sudah meningkatkan kapasitas dari SDM nya, maksudnya dari dokternya sudah kita lakukan. Kemudian untuk sosialisasi untuk bahaya penyakit ini kami juga sudah lakukan. Baik media sosial dan lain-lain.”

Rinamaulita, RBTV.

By Sumiati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *