Sleman – Dalam kegiatan di Pasar Gamping belum lama ini, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan, untuk membantu petani pada musim kemarau ini pihaknya sudah membuatkan sumur bor melalui Dinas Pertanian. Pihak BBWSO yang saat ini sedang melakukan perbaikan Selokan Mataram juga telah membantu petani, imbas dari tidak mengalirnya Selokan Mataram selama satu bulan.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan “ kita sudah membantu titik-titik sumur lebih dari 300 titik masyarakat minta langsung kita beri, untuk rumah tangga kita berikan bantuan air.”
Di sejumlah wilayah pertanian yang memang kekurangan air, petani merasakan gagal panen. Seperti petani yang berada di wilayah Banyurejo Sleman, mengalami gagal panen akibat kemarau panjang sebagai dampak El Nino.
Kekurangan air, menyebabkan tanaman cabai yang sudah siap dipanen tersebut, kini kondisinya mengering dan bahkan mati. Sedikitnya terdapat satu koma delapan hektar tanaman dari berbagai jenis cabai, mengering tak layak untuk dikonsumsi maupun jual.
Wan Darmanta, perangkat Desa Banyurejo Tempel Sleman menyatakan “Sekarang kita mengalami musim kemarau panjang, yang paling parah sekarang di Selatan Selokan Mataram.”
Sejumlah saluran air dari aliran Selokan Mataram yang biasanya digunakan sebagai pengairan lahan pertanian di wilayah Sleman Bagian Barat, kini mati dan mengering tak ada aliran air dan yang hanya menyisakan air yang sedikit. Kondisi tersebut membuat petani cabai kini merugi hingga puluhan juta rupiah. Meski sebagian tanaman padi yang berada di bagian selatan aliran Selokan Mataram masih hidup, namun hasil tanaman tersebut mendapat hasil dengan kualitas kurang baik karena kekurangan air.
Widi, RBTV.