Seperti inilah keseharian dari Muhhamad Alva Priyandhito, warga Desa Banaran, Kecamatan Playen, Gunungkidul, yang sukses jadi tengkulak jamur dan sayur segar.
Pelajar kelas 12 SMK Al Hikmah Gubuk Rubuh Playen ini, setahun terakhir menggeluti usaha tengkulak jamur dan sayur segar yang nantinya dijual kembali ke sejumlah pasar tradisional di Gunungkidul dan Yogyakarta.
Bisnis tengkulak sayur dan jamur ini berawal ketika dirinya sudah sering ikut orang tuanya berjualan dipasar. Ia melihat orang tuanya dan juga pedagang pasar sering kesulitan mendapatkan jamur dan sayur dengan harga murah.
Dirinya pun lantas mencari petani-petani lokal yang ada di sekitaran desanya dan berkat ketelatenannya, kini setidaknya sudah ada 30 petani jamur dan 10 petani sayur yang sudah sering dirinya ambil untuk dijual lagi ke pasar.
Usaha bisnis tengkulak ini pun dilakukan oleh Alva saat libur sekolah dan usai pelajaran sekolah selesai.
Dalam satu hari, Alva dapat membeli sayur dan jamur segar hingga lebih dari 1 kuintal sampai beberapa kuintal sayur segar.
Muhhamad Alva Priyandhito, Pelajar, menjelaskan, “Dulu itu saya sering ikut ayah saya ke pasar, nah terus melihat ayah saya itu sering kekurangan sayuran terus ya saya berinisiatif mencarikan. Terus dapat dan hasil panennya kebanyakan mungkin, terus bisa ngga satu pasar saja yang ditampung, mungkin ada 3-4 pasar yang sudah saya setori sayur. Dari pagi itu saya sekolah, sampai jam dua atau jam tiga, nanti jam tiga saya berangkat ke petani-petani. Nanti setelah isya, jam setengah tujuh atau jam tujuh sudah di rumah, sudah pulang.”
Dari hasil berjualan tengkulak dirinya kini mampu meraup omset hingga lebih dari 100 juta rupiah dengan keuntungan setiap bulannya mencapai enam persen.
Bahkan, kini Alva dapat mempekerjakan dua orang temannya untuk membantu menjadi tengkulak sayur dan jamur.
Agung Ristiono, RBTV.