Wisatawan memadati berbagi kawasan obyek wisata dikota Yogyakarta setiap akhir pekan. Tak terkecuali di kawasab Malioboro disisi selatan tepatnya di titikinol kilometer. Namun sayangnya, permasalahan penanganan sampah yang terjadi belakangan ini, kini tumpukan sampah mulai menjalar ke kawasan wisata di kota Jogja.

Di sepanjang jalan Senopati, yang tak jauh dari titik nol kilometer dihiasi tumpukan sampah yang menumpuk  di sejumlah titik. Di lokasi ini kebanyakan sampah yang dibuang berupa berbagai bekas bungkus makanan dan minuman yang berserakan di satiu tempat, yang tidak  diangkut beberapa hari sehingga menambah kesan kumuh dan kotor. Di tempat tersebut juga terlihat banyak lalat beterbangan.
Sementara itu pemerintah kota yogyakarta, melalui PJ Walikota akan menyelediki kemungkinan adanya pihak hotel yang membuang sampah di sejumlah ititk dikota Yogyakarta, karena beberapa diantaranya  terlihat terbungkus rapi. Penyelidikan tersebut dilakukan untuk menentukan tindakan  lanjut.

Singgih Raharjo, PJ Walikota Yogyakarta menyatakan “Yang rapih ini masih kita selidiki, siapa oknumnya gitu ya, yang bungkusnya sama ya respek itu ya kita masih selidiki.”

Ditemui secara terpisah ketua PHRI DIY Dedi Pranowo Eryono membantah keras kalau sampah yang di buang di berbagai tempat di sudut kota Yogyakarta ini merupakan sampah dari hotel dan restoran yang notabene adalah anggota PHRI. Karena pengolahan sampah ini merupakan salah satu persyaratan hotel untuk memperoleh sertifikasi.

Deddy Pranowo Eryono, ketua PHRI DIY menyatakan “Kami juga masih membayar reprudiksi sampah, berarti kami berharap pemerintah juga ada memberikan solusi, karena kita membayar reprudiksi sampah loh gak sedikit. Tidak hanya membuang sampah tapi pengolahan sampah ini yang harus kita pikirkan bersama-sama. Yang di pikir jalan itu perlu diketauhi bukan dari hotel, bukan dari restoran, tapi dari masyarakat edukasi ke masyarakat j uga harus kita kerjakan. Jadi kalau ada hotel yang membuang sampah juga dipinggir jalan.”

Terkait sampah yang  tak kunjung selesai  ini, PHRI DIY sendiri juga akan mengkampanyekan program Mbah Dirjo dengan gerakan Biopori kepada pengelola hotel dan restoran yang ada di Yogyakarta.

Agung Risitono, RBTV.

By mrs EVI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *